Minggu, 10 September 2017

Kerajinan agung di Pacitan menghasilkan Rp 9 miliar setiap bulannya


Kerajinan agung di Pacitan menghasilkan Rp 9 miliar setiap bulannya

"Jadi, hampir semua pengrajin di sini adalah lulusan Ubaya, tapi dulu, pengrajin di Pacitan hanya 150 orang, sekarang
meningkat tajam. Sejak pertengahan 2014 hingga Februari 2015 kami mencatat ada sekitar 1.200 orang. Mungkin dari bulan Februari sampai sekarang bisa
Kenaikan lagi, "katanya seperti dikutip Antara. Jauh sebelum terkenal, Pacitan sejak 1980-an dikenal sebagai penghasil batu akik mendapat
julukan 'Pacitan City of Ages'. Sebenarnya, menurut dia, mungkin suatu hari nanti seorang perajin bisa memproduksi dan memasarkan lebih banyak
dari 1 akik Dalam acara tersebut akan semakin banyak pengunjung yang berkunjung ke Pacitan, entah untuk melakukan perjalanan wisata atau
khusus untuk membeli batu akik. "Secara otomatis juga mengurangi urbanisasi karena di Pacitan ada alternatif untuk menjadi lebih baik
pendapatan, yaitu dari batu akik. Dampak lainnya adalah meningkatnya keamanan seiring akses ekonomi rakyat meningkat, "katanya
menjelaskan. "Di Pacitan, ada lebih dari 1.200 pengrajin, jika suatu saat harganya hanya kecil dengan rata-rata Rp 250 ribu,
Sehari bisa menghasilkan Rp 300 juta. Jika sebulan tinggal 30 kali, "kata Kepala Kecamatan Koperindag Pacitan, Supomo di Pacitan, Senin
(22/6). Supomo mengemukakan efek samping akik saat ini sangat penting bagi Pacitan. Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
Membuat dan menemukan zat untuk perdagangan batu akik, telah mengurangi jumlah pengangguran yang cukup banyak. Kembali di tahun 1985, Pemkab
Pacitan meluncurkan Unit Industri Bina Mulia (Ubibam) yang saat ini merupakan komponen implementasi teknis (UPT)
Diskoperindag. Dia menyatakan, jika satu perajin hanya mempekerjakan minimal tiga orang, sudah ada 3.600 karyawan. Ubibam
Kabupaten Pacitan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan IV di era Orde Baru, yaitu Hartarto.
Sastrosoenarto. Ubibam memiliki tugas utama mendidik dan membangun perajin batu akik untuk menjadi lebih mahir. Kabupaten Pacitan
Pemerintah mempromosikan perajin untuk berproduksi terus menerus dan akan terus melatih. Seiring dengan memberikan pelatihan, ini juga membantu
peralatan dan modal dari dana ke pengrajin. Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur,
Tercatat lebih dari sekedar pengrajin di tanahnya bisa membuat setidaknya Rp 9 miliar per bulan atau dua Rp 300 juta per hari.Baca juga: plakat kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Kerajinan Kendati Permasalahan Hadapai

Bisnis Kerajinan Kendati Permasalahan Hadapai Bupati Pekalongan Amat Antono, cinta semua upaya membuat Dekranasda dalam membantu pe...