Selasa, 20 Februari 2018

Membangkitkan Kerajinan Payung Juwiring


Membangkitkan Kerajinan Payung Juwiring

Sedikit lirik dolanan Jawa Timuran yang luar biasa, diteriakkan dari Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa.
(DD), Parni Hadi. Dia pernah ke pusat kerajinan payung Dumuh Gumantar, Desa Tanjung, Kecamatan Juwiring Jawa Tengah selama a
Perjalanan dengan manajemen DD. Bisnis kerajinan standar Payung Juwiring. Kini, hanya 25 pengrajin yang terus aktif dalam hal ini
perusahaan. Mereka bertahan, sambil memproduksi inovatif untuk menyerap persaingan payung produk pabrikan.
Upaya telah dilakukan, namun belum terlihat menggeliat dalam hal bisnis opacity. Parni Hadi tampil antusias,
Dengan senang hati, melantunkan puisi itu, tamu yang paling menarik untuk dinyanyikan bersama, melambaikan payung menari di atas kepala. "Karya payung ini
kerajinan negara kita harus melindungi dan memungkinkan, "katanya setelah menyanyi. Perintis dan pendiri DD dengan kunjungan rombongan
tengah karya seni payung. Kelompok kreatif karya seni konvensional yang inovatif, Ngudi Rahayu, di bawah pemeliharaan Ngadi
(47), menarik dikunjungi. Kelompok usaha ini turun temurun. Perusahaan ini sudah lebih dari berabad-abad, atau masukan yang ketiga
generasi.Baca juga: map ijazah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisnis Kerajinan Kendati Permasalahan Hadapai

Bisnis Kerajinan Kendati Permasalahan Hadapai Bupati Pekalongan Amat Antono, cinta semua upaya membuat Dekranasda dalam membantu pe...